Assalamualaikum Wr. Wb
Mama & Tia |
Hai sahabatku sudah lama sekali tidak menulis. Baik hari aku mau sedikit berbagi apa yang aku dapat hari ini. Hari ini tanggal 6 November 2016, aku dan mamaku baru saja pulang dari kegiatan yang di adakan LDK Kampusku IMMPB (Ikatan Mahasiswa Muslim Politeknik Negeri Batam) yang bernama SIKAT (Spesial Kajian Akhwat). Dimana sikat ini merupakan puncak acara dari kegiatan SALMA(Silaturahmi bareng Muslimah) yang rutin diadakan setiap hari jumat di kampusku.
Kegiatan SIKAT tahun ini mengundang salah satu artis ibu kota dan merupakan muslimah yang bisa menjadi figur untuk para ukhti, beliau adalah Mbak Meyda Sefira, yang merupakan salah satu pemain dalam film Ketika Cinta Bertasbih. Kegiatan kali ini mengangkat tema "How to be Sholehah?". Tema yang sangat simple dan bagi saya sangat menarik untuk di kaji. Mengapa? Karena menurut saya sendiri saat ini sudah sangat banyak ukhti yang tertarik untuk belajar islam, namun terkadang mereka masih bingung saat menemukan kendala-kendala dapat menuju proses menjadi muslimah yang sholehah. Nah saya rasa materi yang di paparkan mbak meyda tadi bisa memberi pandangan untuk para ukti yang sedang berproses, sama seperti saya. Baik saya akan mencoba merangkum dari hasil pemaparan mbak meyda selama 1 jam lebih tadi.
Sebelumnya jika dalam penulisan saya ada salah saya mohon maaf, dan apabila ada yang benar semata-mata berasal dari Allah.
Bismillah
Astagfirullahhalazim 3x
Ajakan pertama mbak meyda saat membuka kegiatan ini. mbak meyda bilang ilmu adalah cahaya. Cahaya tidak pernah bersahabat dengan gelap. Dan beliau mengutip salah satu kalimat dari buya hamka yang maksudnya dapat saya artikan "Dalam setiap mempelajari sesuatu, tidak semua orang mendapat intisari dari ilmu tersebut" Intinya kita di ajak untuk membuka pikiran kita dan meluruskan niat kita saat akan memulai mempelajari sesuatu, agar apa yang di sampaikan dapat kita serap dengan baik.
Selanjunya mbak meyda bertanya apa tujuan kita di ciptakan di muka bumi?
Ada yang menjawab menjadi khalifah, menjadi orang yang bermanfaat dan sebagainya.
Baik semua pernyataan tersebut memang tak ada yang salah, namun tujuan utama kita adalah
"Untuk beribadah kepada Allah".
Lalu apa yang harus kita lakukan di bumi ini ?
jawabannya "Mencari Ridho Allah".
Di sini saya sadar hal awal yang harus di lakukan adalah meluruskan niat kembali. Mbak meyda mengajak kita mengingat dan memahami kembali apa tujuan utama kita di ciptakan dan apa yang harus kita lakukan disini.
Banyak pemaparan yang santai tapi mengena yang di sampaikan mbak meyda.
Mbak meyda mengajak untuk kembali membumikan al-quran yang merupakan buku panduan kita dalam menjalani kehidupan di bumi allah ini.
yang di sampaikan dengan menggunakan analogi seperti HP ori dan batangan.
"Saat kita tidak berpegang pada allah, maka kita akan kebingungan dalam menjalani kehidupan".
Dan dalam proses ini kita di ajak untuk berani berhijrah.
Namun dalam proses ini di perlukan proses berfikir. karena antara ilmu, agama , dan perbuatan kita harus seirama.
Karena bagi wanita hanya ada 2 pilihan:
1. Menjadi sebaik-baiknya perhiasan dunia
2. Menjadi seburuk-buruknya fitnah dunia
Kalau kita kembali ke tujuan utama allah menginginkan umatnya menjadi sebaik-baik perhiasan dunia yaitu wanita yang sholehah.
Salah satu contohnya, bangun pagi, kurangi mengeluh, dan tidak suuzon.
Jadi hal pertama yang dilakukan untuk menuju sholeha adalah berani berhijrah
Lalu yang kedua bergaul dengan orang-orang baik. Yang berada dalam frekuensi yang sama.
Jika kita punya masalah jangan share di sosial media. Karena gak akan membantumu ukhti.
Kamu harus menjadi wanita yang tangguh, bagaimana caranya?
"Kalau kamu memiliki masalah dan kamu tidak bisa menyelesaikannya dengan cara bumi, maka kamu dapat menyelesaikannya dengan cara langit".
Mengeluhlah kepada allah, curhatlah kepada allah.
Ingat we have allah, we have al-quran ukhti.
Kembali jika kamu tidak mau dikecewakan ingat orientasikan segala sesuatu hanya untuk allah.
Karena apapun yang ada di bumi ini relatif, setiap manusia memiliki prespektif yang berbeda dalam segala hal.
Bahkan umar bin khotob pun tidak tau kapan waktunya dia harus senang atau sedih? karena saat kita mendapat musibah dan kesenangan hal yang di lihat adalah nilai ketaatan kita.
Apakah saat kita di timpa musibah, kita dapat sabar menghadapanyi. Atau saat kita mendapat kenikmatan kita dapat mensyukuri kenikmatan itu. Ingat ukhti yang buruk di mata kita belum tentu buruk di mata allah dan juga sebaliknya.
Dan saat kita belajar untuk beriman, maka di dalamnya kita belajar 1/2 rasa syukur dan 1/2 rasa sabar.
Dan teruslah menjalankan estafet kebaikan di muka bumi, Jangan pelit terhadap ilmu.
Jadilah manusia sebaik-baiknya saat ini.
Karena engkau hidup di saat ini.
Baik itu sedikit rangkuman yang dapat saya tuliskan, masih banyak lagi yang disampaikan mbak meyda namun dalam menuliskannya saya mengambil point-point yang dapat saya tangkap.
Semoga kita dapat menjadi orang yang bermanfaat dan selalu meninggalkan kebaikan di manapun kita berada.
Sedikit dokumentasi kegiatan hari ini.
Dan Alhamdullilah saya dan mama memenangkan smile muslimah yang diadakan divisi nisa katagori mama dan anak terkompak. Syukron hadiah dan piagamnya adik-adik.
Syukron Smile Muslimah |
Nampak Jelas Kecilnya |
Comments
Post a Comment