Tia Ariyanti, S.Tr
Alhamdullilah,
Terima kasih ku ucapkan kepada Allah SWT yang memberiku rezeki untuk menyelesaikan pendidikan ini.
Terima kasih kepada beasiswa bidik misi.
Terima kasih untuk kedua orang tuaku.
Terima kasih semua teman-teman yang telah membantu, memberikan dukungan yang luar biasa, sehingga aku bisa selesai tepat waktu.
Izinkan kali ini aku bercerita perjalannanku menyelesaikan pendidikanku.
Aku bukan dari keluarga yang berada, dari awal aku memang bertekad untuk kuliah. Walaupun sebenarnya aku tau ada dalam benak orang tuaku agar aku bisa bekerja. Tapi, tekadku kuat untuk bisa melanjutkan pendidikan ini, dan aku berjanji dalam diriku dengan target dan mimpiku yang kutuliskan. Aku tidak akan menyusahkan atau membebani kedua orang tuaku. Aku lulus Polibatam jalur PMDK Prestasi dan diawal semester aku sempat membayar biaya untuk semester 1. Sungguh, aku langsung berfikir bagaimanapun aku harus mendapakan beasiswa, kalaupun tidak, aku ingin pindah ke kelas malam agar bisa kerja di pagi harinya. Namun Allah maha baik, bulan ke tiga aku mendapakan beasiswa bidik misi, yang artinya sempai lulus akan dibiayi oleh negera. Saat itu aku bersyukur allah memberi kemudahan, fokusku setelah itu hanya belajar agar tidak mengecewakan.
Dengan uang bulanan yang diberikan disetiap semester, aku berusaha mencukupi yang aku butuhkan, seperti beli printer, fotocopy materi dll, aku bukan tipe anak yang suka menodong orang tua. Kalau dikasih syukur kalau tidak ya gak apa-apa. Kuliah itu tidak murah aku merasakannya, kamu harus membayar uang semesteran yang lumayan, belum lagi kalau ada proyek alat, tugas yang juga membutuhkan biaya, belum lagi ngeprint laporan mingguan. Mungkin kalau aku anak OK (orang Kaya) bakal biasa aja, tapi enggak bagiku, harus pande ngatur duit, nyimpan buat kebutuhan kuliah jangan sampai kurang. sudah mahal, kuliah itu juga susah, tugasnya seperti aliran sungai tanpa ada batu penghadang lancar mengalir. Jangan harap kamu bisa tidur nyenyak, tidur cepat itu hanya mimpii. Ditambah lagi aku masuk dijurusan teknik yang nyaris membuat kepalaku menjadi botak. Sempat mau nyerah pernah kualami, disemester 5 rasanya pengen udahan aja, rasanya capek sekali, tugas gak selesai-selesai, pelajaran rasanya mental terus. Tapi, syukurnya aku punya teman yang ngingetin perjuanagan awal sampai ketahap itu gak mudah, susah, tangis, udah pernah bahkan sering aku alami, dimarahi, sudah menjadi makanan sehari-hari rasanya. Sampai akhirnya pendidikan ini bisa selesai tepat waktu rasanya penuh air mata.
Lain kali aku akan ceritakan perjuanganku semasa kuliah dari awal hingga akhir.
Sekarang aku mau siap-siap berangkat kerja. :*
Comments
Post a Comment